Jumat, 14 Juni 2013

PROPOSAL PTK



USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL SNOWBALL THROWING  PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII C SMP PGRI 01 PAKISAJI











 
OLEH
EVI RAHMAWATI
NPM 100401060115





FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2013


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Permasalahan
Pembelajaran sebagai salah satu komponen kurikulum merupakan aktivitas yang terjadi di dalam kelas dan tidak terlepas dari peran guru. Oleh sebab itu keberhasilan kegiatan belajar siswa merupakan tanggung jawab guru. Adapun tanggung jawab guru diantaranya  mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di kelas sehingga dapat tercipta proses belajar yang efektif. Untuk menunjang hal di atas, diperlukan pemilihan metode belajar yang tepat dan sesuai dengan materi atau konsep yang akan diajarkan.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pendidik hendaknya dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa. Pemilihan model yang tepat akan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Keaktifan ini akan membuat anak lebih memaknai suatu materi yang dibahas dan akan membuat prestasi siswa meningkat.
Seperti kasus di SMP PGRI 01 Pakisaji. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, peneliti mengetahui bahwa nilai matematika siswa kelas VIII C masih terbilang sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai tugas dan ulangan harian, dari 29 siswa hanya 10 siswa yang memenuhi KKM sekolah yaitu 75. 
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa adalah sebagai berikut: (1) siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit sehingga mereka kurang tertarik untuk mempelajarinya, (2) dalam menyajikan pelajaran guru menggunakan metode ceramah, sehingga siswa sulit untuk mengaitkan  dengan pengetahuan  sebelumnya, (3) proses belajar-mengajar terlalu terpusat pada guru.
Dari permasalahan tersebut, peneliti mencoba untuk memberikan suatu cara agar proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas bisa lebih efektif. Peneliti memilih kelas VIII C sebagai kelas yang akan diteliti dengan pemberian model pembelajaran yang tepat dengan harapan siswa nantinya bisa memahami materi yang telah diajarkan guru.
Salah satu model pembelajaran yang tepat menurut Kisworo (dalam Astutik, 2010:15) adalah model pembelajaran snowball throwing. Snowball throwing merupakan suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Selain itu, beberapa hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan model snowball throwing sangat memuaskan. Penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut, (1) penelitian yang dilakukan oleh Sahru Wardi, dari hasil penelitian yang dilakukan, penerapan model snowball throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SMA Islam Ma’arif. (2) penelitian yang dilakukan oleh Athourrahman menunjukkan bahwa penerapan model snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP Ma’arif 02 Malang.
Dari masalah diatas, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul : “Penerapan pembelajaran kooperatif model snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkaran kelas VIII C di SMP PGRI 01 Pakisaji”.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan permasalahan di atas, maka penelitian ini difokuskan pada bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif model snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkaran kelas VIII C di SMP PGRI 01 Pakisaji?

C.  Tujuan yang akan dicapai
Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah menghasilkan deskripsi penerapan pembelajaran kooperatif model snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkaran kelas VIII C di SMP PGRI 01 Pakisaji?

D.  Manfaat yang diharapkan
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan peneliti dengan rincian sebagai berikut
1.      Siswa
a.     Memotivasi siswa agar mampu meningkatkan hasil belajarnya
b.    Dengan menggunakan model snowball throwing siswa lebih  berpartisipasi
     aktif dalam kegiatan belajar.
c.     Meningkatkan hasil belajar siswa dalam kompetensi lingkaran.
2.    Guru
Penelitian ini sebagai informasi bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar sehingga diharapkan digunakan sebagai refrensi dalam merancang pembelajaran pada materi lingkaran.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pembelajaran Kooperatif
Slavin mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai pembelajaran yang terpusat pada kegiatan siswa untuk belajar kelompok, saling menyumbangkan pikiran, dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar baik secara individu maupun kelompok. Sedangkan Cohen berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif meliputi belajar berkolaborasi (Collaborative Learning), belajar secara kelompok (Cooperatif Learning) dan kerja kelompok (Grup work), juga menunjukkan ciri sosiologis yaitu penekannya pada aspek tugas-tugas kolektif yang harus dikerjakan secara bersama dalam kelompok dan pendelegasian wewenang (authority) dari guru kepada siswa (Asma, 2006: 11).
Pembelajaran kooperatif menekakankan siswa untuk belajar bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil, dan saling membantu sama lain. Semua siswa dalam kelas dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dengan kompetensi dan kemampuan yang heterogen. Keheterogenan dalam kelompok diharapkan dapat melatih siswa dalam menerima perbedaan pendapat dan bekerjasama dengan teman yang mempunyai latar belakang yang beragam.
Pengembangan pembelajaran kooperatif bertujuan untuk (1) pencapaian hasil belajar, (2) penerimaan terhadap keragaman, dan (3) pengembangan keterampilan sosial (Asma, 2006: 13).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif adalah (1) kelas dibagi atas kelompok-kelompok kecil dengan anggota kelompok berkemampuan akademik yang bervariasi, serta memperhatikan jenis kelamin dan etnis, (2) siswa bekerja sama dan saling membantu dalam kelompoknya untuk menguasai materi pelajaran, dan (3) sistem penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.

B.     Model Snowball Throwing
Pengertian model Snowball Throwing berasal dari Snowball artinya bola salju sedangkan Throwing artinya melempar, jadi Snowball Throwing artinya pembelajaran kooperatif dengan cara melempar soal yang dibentuk menjadi bola salju. Menurut Kisworo (dalam Astutik, 2010:15), snowball throwing yaitu suatu metode pembelajaran yang pelaksanaannya dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Adapun langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing adalah sebagai berikut:
  1. Guru menyampaikan pengantar materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai.
  2. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
  3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
  4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
  5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
  6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
  7. Evaluasi.
  8. Penutup.
C.    Kelebihan dan Kelemahan dari Model Snowball Throwing
            Adapun kelebihan dari metode pembelajaran snowball throwing adalah: (1) Siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah, (2) melatih kesiapan dan berfikir siswa, (3) siswa akan memahami makna tanggung jawab, (4) dapat menumbuhkan sikap-sikap positif dalam diri siswa, (5) siswa akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial, budaya, bakat dan intelegensia.
            Sedangkan kelemahannya adalah: (1) Adanya siswa yang bergantung pada siswa lain, (2) pengetahuannya tidak luas karena hanya berada pada pengetahuan sekitar siswa, (3) terciptanya suasana kelas yang kurang kondusif.

D.    Materi (Lingkaran)
1.      Pengertian Lingkaran dan Unsur – unsurnya
 Syamsul Junaidi dkk (2006:166) mengatakan bahwa : “Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu pada bidang datar. Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran dan jaraknya disebut jari-jari lingkaran”.
Unsur-unsur lingkaran antara lain : jari-jari, busur, tali busur, apothema, diameter, tembereng, dan juring.
O = Pusat lingkaran
d = AB = Diameter lingkaran
r = AO = OB = jari-jari lingkaran
BG = Busur lingkaran
PQ = Tali busur PQ
OD = Apotema
Daerah EFH = Tembereng, Daerah OBG =  Juring

Ø  Pusat lingkaran adalah suatu titik yang berjarak sama dari setiap titik-titik pada lingkaran
Ø  Diameter adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik yang berbeda pada lingkaran dan melalui pusat lingkaran.
Jari-jari lingkaran adalah panjang ruas garis dan pusat lingkaran ke busur lingkaran.
Ø  Tali busur adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran yang melalui titik pusat lingkaran.
Ø  Tembereng adalah daerah lingkaran yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busur pada tali busur tersebut.
Ø  Juring atau Sektor adalah daerah lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur.
Ø  Apotema adalah ruas garis yang ditarik dari pusat lingkaran dan tegak lurus tali busur.

2.      Keliling dan Luas Lingkaran
a.       Keliling Lingkaran
Perbandingan keliling dengan diameter adalah π atau π = .
Jadi, untuk diameter d atau jari-jari r.
Keliling Lingkaran    = π x diameter
                                  = π x d
Karena d = 2 x r, dapat pula ditulis
Keliling Lingkaran    = π x d
                            = π x 2 x r
                            = 2.π.r

b.      Luas Lingkaran
Mencari luas lingkaran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
                           1.          Membuat lingkaran yang panjang jari-jari 10 cm.
                           2.          Membagi lingkaran menjadi dua bagian yang sama degan cara membuat
                           3.          diameter dan membuat warna yang berbeda.
                           4.          Membagi lingkaran menjadi juring-juring dengan besar sudut pusat masingmasing 30°.
                           5.          Membagi salah satu juring menjadi dua bagian yang sama.
                           6.          Menggunting lingkaran tersebut sesuai dengan juring-juring yang terjadi
                           7.          Meletakkan potongan-potongan dari juring-juring tersebut secara berdampingan.










Jika juring-juring lingkarannya memiliki sudut pusat semakin kecil misal 15°,10°,15° dan seterusnya, maka bangun yang terjadi sangat mendekati bentuk persegi panjang dengan panjang = kali panjang lingkaran dan lebar jari-jari lingkaran. Sehingga,
 Luas Lingkaran = Luas persegi panjang yang terjadi
 = Panjang x Lebar
                           = πr x r
                           = π . r2
Karena r =  d , maka L = π r2 jika dinyatakan dalam d maka rumus luas lingkaran adalah
           L = π ( .d)2, sebab r = .d  maka
           L = .π.d2

c.       Hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring






Titik O disebut pusat lingkaran
OA = OB disebut jari-jari lingkaran
Jadi sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran sudut pusat, busur dan juring mempunyai hubungan perbandingan senilai

          Berarti :
                      Panjang Busur AB  =  X Keliling Lingkaran
                                                      =   X  2. π. r
                      Luas Juring              =  X Luas Lingkaran
                                                      =   X π.r2

d.      Sudut Pusat dan Sudut keliling






< AOC disebut sudut pusat
Karena titik sudutnya merupakan titik pusat lingkaran. Sudut ABC disebut sudut keliling karena titik sudutnya terletak pada keliling lingkaran. Besar sudut pusat sebuah lingkaran adalah dua kali sudut kelilingnya. Jika kedua sudut tersebut menghadap busur yang sama berarti :
< AOC = 2 x <ABC
Setiap sudut keliling yang menghadap busur setengah lingkaran atau menghadap diameter lingkaran adalah sudut siku-siku, berarti :
< ABC = 90˚
E.    Hasil Belajar
Hasil belajar biasanya diacukan pada tercapainya tujuan belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Menurut  Dimyati dan Mujiono (2006:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu intreraksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Dalam hal ini Gagne (dalam Uno, 2009:210) menyebutkan hasil belajar siswa dapat dilihat dari lima kategori, yaitu keterampilan intelektual (intellectual skills), informasi verbal (verbal information), strategi kognitif (cognitive strategies), keterampilan motorik (motor skills), dan sikap (attitudes).
Sementara itu, Bloom dalam taksonominya terhadap hasil belajar (Taksonomi Bloom) mengkategorikan hasil belajar pada tiga ranah, yaitu (1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, dan (3) ranah psikomotor. Kawasan kognitif mengacu pada respon intelektual, seperti pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif mengacu pada respon sikap, sedangkan ranah psikomotor berhubungan dengan perbuatan fisik (Uno, 2009: 211).
Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat pengetahuan yang dicapai siswa terhadap materi yang diteerima disaat atau setelah mengikuti proses belajar mengajar yang diperoleh dari hasil tes. Hal sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ahmadi (1984:35) bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha belajar dalam perwujudan prestasi belajar siswa yang dilihat pada setiap mengikuti tes (dalam Dimyati dan Mudjiono. 2006).

F.     Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Model Snowball Throwing pada Pokok Bahasan Lingkaran
Kegiatan pada model snowball throwing dilakukan  dalam beberapa tahapan yaitu sebagai berikut.
1.    Kegiatan awal
Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan menkrontruksi konsep oleh siswa dengan bimbingan guru. Dalam mengkonstruksi konsep tersebut dapat dilakukan dengan memanipulasi benda kongkrit. Dengan demikian  tercapainya pemahaman pada tahap belajar konsep melalui aktivitas-aktivitas yang menggunakan benda kongkrit. Adapun aktifitas yang dilakukan peneliti yaitu memfasilitasi siswa mengenai materi lingkaran. Serta dalam kegiatan ini peneliti juga member acuan pembelajaran dengan member langkah-langkah pembelajaran menggunakan model snowball throwing.
2.    Kegiatan inti
Adapun yang difokuskan dalam kegiatan ini berupa:
a)        Pengorganisasian masalah, dalam hal ini pembelajaran dilakukan dengan mengaitkan permasalahn yang ada disekitar siswa dengan materi pelajaran. Yang nantinya masalah tersebut dakan didiskusikan dalam kelompok.
b)        Mengarahkan dalam membuat dan memecahkan masalah sesuai dengan materi yang dibahas. Hal ini sesuai dengan model snowball throwing yang menekankan pada tahap pembuatan masalah/soal, yang nantinya soal tersebut dilempar kepada kelompok yang lain.
c)        Membimbing kerja siswa dalam kelompok. Hal ini difokuskan pada keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, kegiatan yang dilakukan antara lain mengamati, membimbing, dan mengarahkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d)       Penyajian hasil kerja.
3.    Kegiatan penutup
Dalam kegiatan ini, hal yang dilakukan antara lain melakuakan evaluasi terhadap penyajian hasil kerja masing-masing kelompok serta membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari.    





































BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Pendekatan yang digunakan
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama karena karena di samping sebagai pengumpul data dan penganalisis data, peneliti juga terlibat langsung pada proses penelitian. Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam setting alami, yaitu data hasil penelitian akan dipaparkan sesuai dengan kejadian pada saat penelitian. Sehingga hasil penelitian ini berupa data deskriptif yaitu uraian kegiatan pembelajaran tentang materi lingkaran. Selain itu, permasalahan dalam penelitian ini dibatasi seperti subjek yang digunakan yaitu siswa kelas VIII C dan pokok bahasan yang digunakan adalah lingkaran. Berdasarkan ciri-ciri pada penelitian ini, maka Moleong (2006:6) menyatakan bahwa penlitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) karena peneliti berada di sekolah dari awal penelitian, menganalisis keadaan dan melihat kesenjangan, kemudian merumuskan rencana tindakan dan ikut melaksanakan rencana tersebut, serta memantaunya. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengumpulan data, dan (d) merefleksi. Dengan kata lain, penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas.

B.     Jadwal Penelitian
Bulan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Minggu ke-
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Menyusun RPP dan LKS












Menyusun lembar observasi dan lembar wawancara












Pelaksanaan penelitian












Penarikan kesimpulan dan penulisan laporan penelitian













C.    Data dan Sumber Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini diantaranya: (a) data hasil observasi aktivitas guru, (b) data hasil observasi aktivitas siswa,  (c) lembar kerja siswa dalam snowball throwing, (e) hasil tes belajar siswa, dan (d) catatan lapangan. Keseluruhan data yang diperoleh diambil dari sumber siswa kelas VIII C SMP PGRI 01 Pakisaji sebagai obyek penelitian dan observer sebagai pengamat.

D.    Prosedur Pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan data yang akan dikumpulkan maka perlu dilakukan teknik-teknik pengumpulan: Adapun teknik yang dimaksud adalah
1.      Teknik observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Warsito, 2010:54). Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi meliputi mengamati aktivitas peneliti dan aktivitas siswa.
2.      Teknik pelaksanaan model pembelajaran kooperatif snowball throwing
Lembar Kerja Siswa berisi tentang materi lingkaran. LKS ini akan diperbaiki manakala masih ada hal-hal yang membingungkan siswa dalam mengerjakan soal sehingga peneliti dapat memberikan bagaimana bantuan yang tepat bagi siswa dalam mengerjakan soal.

E.     Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada pendapat Miles dan Huberman (1992:18) yang meliputi:
1.      Reduksi data
Data yang diperoleh dilapangan merupakan data mentah yang kemudian di reduksi dan di tata secara sistematis sehingga data yang di peroleh dalam kondisi sesuai dengan penelitian.
2.      Penyajian data
Penyajian dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi  dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh.informasi disini maksudnya adalah uraian dari proses kegiatan pembelajaran.
3.      Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah untuk memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi setelah data dibandingkan dengan indikator yang telah ditetapkan.

F.     Kriteria Keberhasilan
Kriteria yang digunakan  rincian berikut:
1.      Kriteria keberhasilan proses
Presentase nilai rata-rata dengan rumus :
Presentase nilai rata – rata (NR) =
Kriteria taraf  keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai berikut :
75 %  < NR ≤ 100% = Sangat baik
50 %  < NR ≤ 75% = Baik
25%  < NR ≤ 50% = Cukup
0%  < NR ≤ 25% = Kurang Baik
2.      Kriteria keberhasilan belajar siswa
Adapun perhitungan persentase ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut:
            
Keterangan:
P = persentase siswa yang tuntas
n = banyaknya siswa yang memenuhi KKM
            N = banyaknya seluruh siswa satu kelas
3.      Kriteria hasil lembar aktivitas guru dan siswa
Kriteria hasil lembar aktivitas guru dan siswa dikatakan sangat baik atau baik jika pembelajaran dapat berjalan sesuia rencana yang disusun dan dapat mencapai kriterian yang di inginkan. Dan hal – hal yang tidak memenuhi katagori baik akan dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif.  Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Astuti, Eny Puji. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas X A MAN Malang I Tahun Pelajaran 2007/2008. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FKIP Unisma.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Junaidi, S , Dkk. 2006. Matematika Untuk SMP Kelas VIII. Surabaya : Glora Pratama.

Miles,M.B. & Huberman,A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif: terjemahan oleh tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta:Universitas Indonesia press.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja            Rosdakarya.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperatif Learning, Teori, Riset, da, Praktek. Bandung: Nusa Media.

Universitas Kanjuruhan Malang. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang.

Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajara Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.



2 komentar:

  1. terimakasih
    kiriman anda membantu saya menyelesaikan tugas,

    BalasHapus
  2. makasi mbk evi buat reverensi adk tingktnya :)

    BalasHapus